Masihkah ada hari-hari nan indah itu hadir dalam kehidupan kita tahun depak? ataukah sebelum ramadhan tahun depan kita telah dipanggil duluan? batas waktu untuk kita tak pernah bisa kita terka, terkadang kita lalai mempersiapkan semuanya padahal Malaikat Izrail mendatangi kita lebih dari 70 kali dalam sehari.
Ramadhan, sebenarnya tak ingin aku melihatmu pergi lebih cepat. aku masih ingin bermesraan dalam setiap waktu di 30 hari nan berkah mu. dimana disetiap doaku tak ada hijab antara Aku dan Allah, dimana setiap sunnah yang kukerjakan bernilai wajib, dan wajib yang kukerjakan dilipat gandakan dengan nilai yang tak pernah aku ketahui.
Ramadhan, mungkin tahun ini terkahir aku bersamamu atau mungkin kita tetap bertemu ditahun yang akan datang, aku pun tak tahu jelas akan hal itu. namun, dalam sepuluh hari terakhir bersamamu, aku ingin bermanja denganmu, menghabiskan waktu hanya bermesraan denganmu, bermesraan dalam ketaatan kepada Allah.
Dalam beberapa hari, engkau akan digantikan oleh adikmu bernama syawal, hari dimana setiap umat muslim yang berpuasa pada hari-hari mu akan menemukan kemenangannya, kembali bagai anak bayi yang baru terlahir dari rahim ibunya, kembali fitrah kata orang banyak. dan rasa syukur ku kepada Allah yang masih memberikanku kesempatan menikmati hari-hari terkahir bersamamu ramadhan, semoga kami para umat nabi Muhammad SAW, selepas dari mu Ramadhan, menjadi para alumni ramadhan yang bisa terus giat mempersiapkan perbekalan kami untuk hari yang telah dijanjikan kehadirannya.
0 Comments