Membangun "Madrasah" Keluarga yang Berkualitas

Lengkap sudah gambaran di dalam Al-Quran akan sosok seorang ayah. Ada cerita tentang ayah hebat seperti sosok Lukman, Nuh dan sebagainya. Ada pula sosok ayah yang sebaliknya, seperti ayah dari Nabi Ibrahim AS. Saya bukanlah seorang ayah ideal sebagaimana Lukman, Nuh dan lainnya. Namun juga tidak ingin menjadi ayah yang menjerumuskan anak-anaknya. Sehingga, disaat Allah SWT memberikan amanat tiga anak yang sudah beranjak dewasa yang semuanya luar biasa. Saya masih tetap dan selalu belajar menjadi seorang bapak idaman syurga. 

Bapak Seorang "Kepala Sekolah" 
Seorang bapak bagi saya adalah seorang "kepala sekolah". "Madrasah"nya adalah keluarga yang ia bangun. Kadang ia langsung menjadi "guru" bagi anak-anaknya. Ia juga yang bersama-sama mengatur waktu-waktu pendidikan keluarga bersama "guru" lain yakni istrinya. Dalam "madrasah" keluarga tersebut haruslah "lulus" generasi-generasi emas. 
Generasi yang shalih/shalihah, cerdas, mempunyai kedalaman pengetahuan agama, punya skill yang mumpuni dan peduli dengan kondisi di sekitarnya. Seorang bapak akan membuat "kurikulum dan program" pendidikan bagi anak-anaknya dengan sebaik mungkin. 
Pertama, tentang spiritualnya, keimanan kepada Islam akan menjadi pondasi dasar keyakinannya dan dalam melangkah. Anak-anak akan memiliki aqidah yang kokoh. Tidak tergoyahkan dengan apapun meski jiwa menjadi taruhannya. Kita bisa melihat betapa hebatnya "madrasah" yang dibangun keluarga Yasir dan Sumayyah. Dengan kuatnya iman mereka. Sejarah telah mencatat sikap teguh mereka mempertaruhkan nyawa demi iman. Keimanan yang kuat dari anak-anak akan diiringi dengan kepribadian Islam atau Asy-Syakhshiyyah Al-Islamiyyah yang ditanamkan sejak kecil. Jadilah ia, anak-anak yang tangguh dengan kokohnya iman dan baiknya perangai. 
Kedua, 'ulumuddin akan menjadi "mata pelajaran" unggulan di dalam "madrasah"nya. Anak-anak akan dibekali dengan ilmu-ilmu agama atau Tsaqafah Islamiyyah. Sejak dini anak dibekali dengan kemampuan agar baik berinteraksi dengan Al-Quran. Dasar-dasar "tools" atau ilmu alat akan mulai dikenalkan sejak belia. Praktik Ibadah, Fiqh Keseharian, Akhlak dan sebagainya. Anak-anak juga akan diberikan kisah-kisah heroik dari catatan tinta emas sejarah Islam. Bahwa anak-anak harus memahami jati dirinya, yang salah satunya banyak memahami sejarah Islam. 
Ketiga, "murid-murid" sejatinya memiliki minat masing-masing. Sebab dalam mengarungi kehidupan di dunia memang dibutuhkan skill, wawasan ilmu pengetahuan serta teknologi yang cukup. Sehingga, di dalam "madrasah" terdapat pula bimbingan guna masa depan sang buah hati. Anak-anak akan mendapat arahan sebaik mungkin dalam menggapai masa depannya. Bapak adalah salah satu "guru konseling" yang terbaik bagi anak-anaknya. Arahannya akan sangat berguna dalam menentukan pilihan-pilihan langkah si anak. 
Keempat, teladan adalah kunci dalam sebuah kepemimpinan. Sehingga teladan baik dari seorang ayah bagi anak-anaknya mutlak ada. Teladan dalam kokohnya iman. Teladan dalam mulianya akhlak. Teladan dalam semangat beribadah, belajar dan kepedulian kepada lingkungan. Teladan pengetahuan dan skill yang baik. Dan semua keteledanan baik selayaknya dimiliki oleh seorang "kepala sekolah" dalam "madrasah" keluarga. Dasar-dasar "tools" atau ilmu alat akan mulai dikenalkan sejak belia. Praktik Ibadah, Fiqh Keseharian, Akhlak dan sebagainya. Anak-anak juga akan diberikan kisah-kisah heroik dari catatan tinta emas sejarah Islam. Bahwa anak-anak harus memahami jati dirinya, yang salah satunya banyak memahami sejarah Islam . 
Kelima, "murid-murid" sejatinya memiliki minat masing-masing. Sebab dalam mengarungi kehidupan di dunia memang dibutuhkan skill, wawasan ilmu pengetahuan serta teknologi yang cukup . Sehingga, di dalam "madrasah" terdapat pula bimbingan guna masa depan sang buah hati. Anak-anak akan mendapat arahan sebaik mungkin dalam menggapai masa depannya. Ayah adalah salah satu "guru konseling" yang terbaik bagi anak-anaknya. Arahannya akan sangat berguna dalam menentukan pilihan-pilihan langkah si anak . 
Keenam, teladan adalah kunci dalam sebuah kepemimpinan. Sehingga teladan baik dari seorang ayah bagi anak-anaknya mutlak ada. Teladan dalam kokohnya iman. Teladan dalam mulianya akhlak. Teladan dalam semangat beribadah, belajar dan kepedulian kepada lingkungan. Teladan pengetahuan dan skill yang baik. Dan semua keteledanan baik selayaknya dimiliki oleh seorang "kepala sekolah" dalam "madrasah" keluarga.

Disadur dari berbagai sumber.

0 Comments