Hadits No.7 Shahih Bukhari

Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Musa dia berkata, telah mengabarkan kepada kami Hanzhalah bin Abu Sufyan dari 'Ikrimah bin Khalid dari Ibnu Umar berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Islam dibangun diatas lima (landasan); persaksian tidak ada ilah selain Allah dan sesungguhnya Muhammad utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji dan puasa Ramadlan".

Islam, sebagai agama yang sempurna, tidak hanya sekadar seperangkat ritual. Ia adalah sebuah jalan hidup yang dibangun di atas fondasi yang kokoh dan tak tergoyahkan. Fondasi ini digambarkan dengan indah dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Musa, dari Hanzhalah bin Abu Sufyan, dari Ikrimah bin Khalid, yang bersumber dari Ibnu Umar. Rasulullah ﷺ bersabda, "Islam dibangun di atas lima (landasan); persaksian tidak ada ilah selain Allah dan sesungguhnya Muhammad utusan Allah, mendirikan salat, menunaikan zakat, haji dan puasa Ramadan." (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadis ini, yang dikenal sebagai Rukun Islam, menjelaskan lima pilar utama yang menjadi penopang seluruh ajaran Islam. Lima pilar ini saling berkaitan, membentuk sebuah struktur yang utuh dan kuat, bagaikan sebuah bangunan yang setiap tiangnya memiliki peran vital.

1. Syahadat: Pintu Gerbang Keimanan
Pilar pertama adalah Syahadat, yaitu persaksian bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya. Ini adalah fondasi paling dasar. Tanpa keyakinan ini, amalan-amalan lain tidak akan memiliki arti. Syahadat bukan sekadar ucapan lisan, melainkan sebuah pengakuan yang tulus dari hati. Ia adalah komitmen untuk menundukkan diri sepenuhnya kepada Allah, meninggalkan segala bentuk penyembahan berhala, dan menjadikan Nabi Muhammad sebagai teladan utama dalam menjalani hidup. 

2. Salat: Jembatan Menuju Sang Pencipta
Setelah bersyahadat, pilar kedua adalah mendirikan salat. Salat adalah ibadah yang menghubungkan seorang hamba secara langsung dengan Tuhannya. Lima kali sehari, seorang Muslim diwajibkan untuk meninggalkan sejenak kesibukan duniawi dan menghadap Kiblat. Salat berfungsi sebagai pengingat konstan akan kehadiran Allah, membersihkan jiwa dari dosa, dan memberikan ketenangan batin. Ia adalah disiplin spiritual yang membentuk karakter, mengajarkan ketertiban, dan memperkuat hubungan pribadi dengan Allah. 

3. Zakat: Manifestasi Kepedulian Sosial
Pilar ketiga adalah menunaikan zakat. Zakat bukan hanya kewajiban finansial, tetapi juga merupakan manifestasi dari kepedulian sosial dalam Islam. Dengan mengeluarkan sebagian harta untuk diberikan kepada yang membutuhkan, seorang Muslim membersihkan hartanya sekaligus membantu meringankan beban orang lain. Zakat menumbuhkan rasa empati, mengurangi kesenjangan sosial, dan memastikan bahwa rezeki tidak hanya berputar di kalangan orang kaya, tetapi juga menjangkau mereka yang kurang beruntung. 

4. Puasa Ramadan: Latihan Mengendalikan Diri
Pilar keempat adalah puasa Ramadan. Selama satu bulan penuh, umat Islam menahan diri dari makan, minum, dan hawa nafsu dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Puasa adalah madrasah spiritual yang melatih kesabaran, kedisiplinan, dan empati. Dengan merasakan lapar dan dahaga, seorang Muslim dapat lebih memahami penderitaan orang miskin. Puasa juga merupakan waktu untuk introspeksi, mendekatkan diri kepada Allah, dan memperkuat spiritualitas pribadi. 

5. Haji: Puncak Kesatuan Umat
Pilar kelima adalah menunaikan haji bagi yang mampu. Haji adalah perjalanan spiritual yang menyatukan umat Islam dari seluruh penjuru dunia di satu tempat, Mekah, dengan satu tujuan: beribadah kepada Allah. Haji adalah simbol dari persatuan umat yang tak mengenal batas ras, warna kulit, atau status sosial. Ia mengajarkan kesederhanaan, kerendahan hati, dan persaudaraan sejati.
Kelima pilar ini adalah fondasi yang saling melengkapi. Sebuah bangunan tidak akan berdiri tegak jika hanya memiliki satu atau dua tiang. Begitu pula dengan keislaman seseorang; untuk menjadi seorang Muslim yang utuh, ia harus berpegang teguh pada kelima pilar ini. Mereka adalah peta jalan menuju kebahagiaan sejati di dunia dan akhirat, yang telah digariskan oleh Rasulullah ﷺ untuk seluruh umatnya.

0 Comments