"Seorang Muslim adalah orang yang kaum Muslimin selamat dari lisan dan tangannya, dan seorang Muhajir adalah orang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah."
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menggunakan istilah "Muslim" dan "Muhajir." Namun, apakah kita benar-benar memahami makna hakiki di balik kedua sebutan mulia ini? Sebuah hadis dari Rasulullah ﷺ memberikan definisi yang sangat mendalam dan praktis, yang melampaui sekadar identitas.
Rasulullah ﷺ bersabda, "Seorang Muslim adalah orang yang kaum Muslimin selamat dari lisan dan tangannya, dan seorang Muhajir adalah orang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah."
Hadis yang diriwayatkan melalui beberapa jalur, termasuk dari Abdullah bin Amr, ini mengandung dua definisi penting yang menjadi tolok ukur keimanan seseorang.
Definisi Sejati Seorang Muslim
Definisi pertama tentang Muslim sangatlah lugas dan berfokus pada tindakan nyata. Rasulullah ﷺ tidak mengatakan bahwa seorang Muslim adalah orang yang hanya mengucapkan syahadat atau melakukan salat. Sebaliknya, beliau menempatkan standar yang lebih tinggi: kaum Muslimin yang lain merasa aman dan selamat dari lisan dan tangannya.
Lisan mewakili ucapan. Seorang Muslim sejati tidak akan menggunakan lisannya untuk menyakiti orang lain, baik dengan ghibah (menggunjing), fitnah, mencela, atau berbohong. Setiap kata yang keluar dari lisannya adalah kata-kata yang baik, membangun, dan membawa manfaat.
Tangan mewakili perbuatan. Seorang Muslim sejati tidak akan menggunakan tangannya untuk berbuat zalim, mencuri, memukul, atau merugikan orang lain. Ia menggunakan tangannya untuk membantu, memberi, dan berbuat kebaikan.
Dengan demikian, identitas "Muslim" bukanlah sekadar label, melainkan sebuah tanggung jawab sosial untuk menjadi sumber kedamaian dan keamanan bagi orang-orang di sekitar kita.
Definisi Sejati Seorang Muhajir
Kemudian, Rasulullah ﷺ melanjutkan dengan definisi Muhajir. Secara historis, "muhajir" merujuk pada para sahabat yang hijrah dari Mekah ke Madinah untuk menyelamatkan agama mereka. Namun, hadis ini memberikan makna yang jauh lebih universal: seorang muhajir adalah orang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah.
Ini adalah sebuah definisi yang berlaku untuk setiap Muslim, di setiap zaman dan tempat. Hijrah yang dimaksud bukanlah sekadar perpindahan fisik, tetapi sebuah perpindahan spiritual dan moral.
Seorang Muhajir sejati adalah orang yang:
Meninggalkan kebiasaan buruk: Ia berani melepaskan kebiasaan-kebiasaan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam, meskipun itu sulit.
Menjauhi perbuatan maksiat: Ia menjauhi segala hal yang diharamkan, baik itu dosa kecil maupun besar.
Mengubah hidupnya menjadi lebih baik: Ia terus berusaha untuk memperbaiki diri, meninggalkan masa lalu yang kelam, dan menuju jalan yang diridhai Allah.
Setiap hari, kita memiliki kesempatan untuk menjadi seorang "muhajir" dengan meninggalkan godaan duniawi yang menjauhkan kita dari Allah. Hijrah ini adalah sebuah perjuangan batin yang tak pernah berhenti.




0 Comments