Membahas dua peristiwa penting: pertama, saat Nabi Muhammad SAW sakit parah dan ingin menulis wasiat agar umat tidak tersesat, namun terjadi perdebatan di antara sahabat (terutama antara Umar dan yang lain) hingga Nabi menyuruh mereka pergi.
Kedua, terkait pertanyaan Abu Juhaifah kepada Ali bin Abi Thalib apakah ada kitab lain selain Al-Qur'an, di mana Ali menyebutkan adanya lembaran berisi hukum tebusan (diyat), pembebasan tawanan, dan larangan membunuh Muslim karena membela kafir.
Insiden di Akhir Hayat Nabi (Kitab Ilmu):
- Ketika Nabi sakit parah, beliau ingin menulis sesuatu agar umat tidak tersesat setelahnya.
- Umar bin Khattab berkata, "Cukuplah bagi kita Kitabullah (Al-Qur'an)".
- Terjadi perdebatan dan kegaduhan, lalu Nabi bersabda, "Pergilah kalian menjauh dariku, tidak pantas terjadi perdebatan di hadapanku".
- Ibnu Abbas berkata, "Ini adalah musibah, dan sungguh segala musibah tidak boleh terjadi di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan Al-Qur'an".
Lembaran di Tangan Ali (Kitab Ilmu):
- Abu Juhaifah bertanya kepada Ali bin Abi Thalib, "Apakah kalian punya kitab selain Al-Qur'an?".
- Ali menjawab, "Tidak, kecuali Kitabullah, atau pemahaman yang diberikan kepada seorang Muslim atau apa yang ada pada lembaran ini".
- Ali menjelaskan isi lembaran itu adalah tentang diyat (denda pembunuhan), tebusan tawanan, dan larangan membunuh seorang Muslim karena membela seorang kafir.
Hadits ini penting karena menggambarkan betapa besar perhatian Nabi terhadap umatnya agar tetap berada di jalan yang benar, serta menjelaskan bahwa selain Al-Qur'an, ada pemahaman dan catatan penting (seperti yang ada di lembaran Ali) yang berisi hukum-hukum praktis bagi umat Islam.




0 Comments